Komentarku ( Mahrus ali):
Mengapa tidak baca salam dulu, bukankah Allah berfirman:
تَحِيَّتُهُمْ
يَوْمَ يَلْقَوْنَهُ سَلَامٌ وَأَعَدَّ لَهُمْ أَجْرًا كَرِيمًا
Salam
penghormatan kepada mereka (orang-orang mu'min itu) pada hari mereka
menemui-Nya ialah: "salam"; dan Dia menyediakan pahala yang mulia
bagi mereka.( Al ahzab 44 )
Baca an
malaikat kepada penghuni surga juga
salam damai .
وَالْمَلَائِكَةُ
يَدْخُلُونَ عَلَيْهِمْ مِنْ كُلِّ بَابٍ
sedang
malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; ( Arra`d 23 )
سَلَامٌ
عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ
(sambil
mengucapkan): "Salamun `alaikum bima shabartum". Maka alangkah
baiknya tempat kesudahan itu.( Arra`d 24 )
Kalau sekedar menebak lalu bisa di katakan wali, maka ini kekeliruan yang nyata bukan kebenaran yang samar. Ahirnya pesulap Deddy corbuser bisa di katakan wali dan penegak sunnah dan pengubur bid`ah yang tidak bisa menebak di anggap rendah derajatnya bukan tinggi derajatnya. Pada hal dia mujahid. Wali itu dilihat perbuatannya apakah anti kebid`ahan dan kesyirikan dan senang kepada tuntunan dan menegakkan tauhid untuk melenyapkan kesyirikan. Pokoknya takwanya tinggi dan kedurhakaannya bisa di bilang minim sekali. Pegangilah ayat Allah dan lepaskan ayat setan.
عَلاَمَاتُ اْلوِلاَيَةِ وَشُرُوْطُهَا
بَيَّنَهَا اللهُ فِي قَوْلِهِ) أَلا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللهِ لا خَوْفٌ
عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ * الَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ)
فَهَذِهِ هِيَ عَلاَمَاتُ اْلوِلاَيَةِ وَشُرُوْطُهَا اْلإِيْمَانُ بِاللهِ
وَتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ فَمَنْ كَانَ مُؤْمِنًا تَقِيًّا كَانَ ِللهِ
وَلِيًّا أَمَّا مَنْ أَشْرَكَ بِهِ فَلَيْسَ بِوَلِيٍّ ِللهِ وَهُوَ عَدُوٌّ
ِللهِ كَمَا قَالَ اللهُ تَعَالَى) مَنْ كَانَ عَدُوّاً ِللهِ وَمَلائِكَتِهِ
وَرُسُلِهِ وَجِبْرِيلَ وَمِيكَالَ فَإِنَّ اللهَ عَدُوٌّ لِلْكَافِرِينَ) فَأَيُّ
رَجُلٍ أَوِ امْرَأَةٍ يَدْعُو غَيْرَ اللهِ وَيَسْتَغِيْثُ بِغَيْرِ اللهِ
فِيْمَا لاَ يَقْدِرُ عَلَيْهِ إِلاَّ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ فَإِنَّهُ مُشْرِكٌ كَافِرٌ
وَلَيْسَ بِوَلِيٍّ ِللهِ وَلَوِ ادَّعَى ذَلِكَ بَلْ دَعْوَاهُ أَنَّهُ وَلِيٌّ
مَعَ عَدَمِ تَوْحِيْدِهِ وِإِيْمَانِهِ وَتَقْوَاهُ دَعْوَةٌ كَاذِبَةٌ تُنَافِي
اْلوِلاَيَةِ.
Tanda
kewalian dan sarat – saratnya di
terangkan dalam firman Allah :
أَلاَ
إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللهِ لاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ(62)الَّذِينَ ءَامَنُوا
وَكَانُوا يَتَّقُونَ
Ingatlah,
sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan
tidak (pula) mereka bersedih hati.(Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka
selalu bertakwa..
Jadi
sarat wali dan tanda – tandanya adalah
iman kepada Allah bertakwa kepada Allah azza wajal . Barang siapa beriman , bertakwa maka termasuk wali . Adapun orang yang syirik
, maka bukan waliyullah . Dia adalah
musuhnya sebagaimana Allah taala
berfirman :
مَنْ
كَانَ عَدُوًّا ِللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَرُسُلِهِ وَجِبْرِيلَ وَمِيكَالَ فَإِنَّ
اللهَ عَدُوٌّ لِلْكَافِرِينَ
Barangsiapa
yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan
Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir.
Setiap lelaki atau perempuan yang berdoa kepada
selain Allah beristighosah kepada lainNya dalam hal yang hanya di
kuasaiNya ,sesungguhnya dia musrik
kafir dan bukan waliyullah sekalipun dia mengaku demikian . Bahkan pengakuannya bahwa dia wali sekapun tanpa iman , tauhid dan takwa adalah keliru dan bukan waliyullah .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar